Selasa, 29 Maret 2011

Sadam, Penjual Sepeda Fixie Bekas

Mau beli sepeda Fixie bekas dengan harga terjangkau? Mampir aja ke toko pinggir jalan Sadam, di situ berbagai jenis sepeda Fixie dijual dengan kualitas yang tak kalah baiknya. Selain itu, bisa menghemat kocek juga loh..!

Sadam penjual sepeda Fixie bekas di Jl. Fatmawati Jaksel/ Foto-foto: Safari TNOLSadam penjual sepeda Fixie bekas di Jl. Fatmawati Jaksel/ Foto-foto: Safari TNOL
‘Mewabahnya’ pengguna sepeda Fixie di kalangan muda dan masyarakat perkotaan menjadi hal menarik sebagai sebuah tren dan gaya hidup baru. Tak heran, berbagai toko dan bengkel pun bermunculan baik yang besar dan serba lengkap hingga yang di pinggir jalan.

Dan, satu diantara yang mencoba mendapatkan peruntungan dari berkembangnya sepeda yang terbilang ‘nyentrik’ itu adalah Sadam, yang menjual sepeda Fixie bekas atau second.

Sadam menjual sepeda bekas di Jl Fatmawati Jakarta Selatan (dekat pusat perbelanjaan D Best Fatmawati).  Berbagai model sepeda Fixie bekas bisa ditemui ‘di toko’ emperan jalan Sadam yang menjajakan sepeda Fixie bekas dengan menempati lahan bekas bengkel mobil. Harga sepeda Fixie yang dijualnya pun bervariasi mulai kisaran harga Rp 1-2,5 juta tergantung kondisi.

Meski di pinggir jalan, sepeda Fixie yang dijual cukup beragam...Meski di pinggir jalan, sepeda Fixie yang dijual cukup beragam...Jika sepeda Fixie bekas dalam kondisi yang sempurna maka dijualnya dengan harga kisara Rp 2-2,5 juta. Sementara sepeda Fixie bekas yang kondisinya belum dirombak alias masih asli, harganya  Rp 1 juta. Saat  ini ada sekitar 10 unit sepeda Fixie bekas yang dijual Sadam dengan berbagai harga.

Fixed gear..Fixed gear..“Kalau yang murah harganya yaitu sepeda Fixie yang masih mentah,” kata Sadam sambil menunjuk sepeda balap bekas tahun 1990-an. Maksud dari pengertian masih ‘mentah’ adalah sepeda fixie tersebut belum dirombak baik untuk frame, velg dan lainnya.

Di bagian belakang gerai tempat biasa Sadam menjual sepeda Fixie menjadi tempat untuk merombak sepeda balap menjadi sepeda Fixie. Sepeda bekas tersebut dicat dan diperbaiki hingga menjadi sepeda Fixie yang trendy.

Dijual...dijual...Dijual...dijual...Sadam menuturkan, pengertian sepeda Fixie bukan dilihat dari frame atau batangan. Sepada Fixie menurutnya yaitu, sepeda dengan penggerak gear-nya sudah fixed, seperti penggerak dari torpedo. Oleh karena itu, tidak masalah ketika ada sepeda Fixie dengan frame dari sepeda jengki.
Beli ah...!
“Karena yang disebut sepeda fixie adalah gear-nya,” kata Sadam.

Dengan memakai fixed gear, sambung Sadam, maka perawatan sepeda Fixie menjadi lebih mudah dan murah. Selain itu, dengan memakai fixed gear juga membuat sepeda Fixie lebih cepat larinya sementara tenaga yang diperlukan untuk menggenjot lebih sedikit.

Terakit frame balap dan ban tipis yang kerap ditemui di sepeda Fixie, ia mengatakan, karena ukuran geometrinya lebih cocok. Ban yang tipis juga bisa mengurangi gesekan ke aspal dan lebih ringan ketika digenjot.

Soto Mie Amin Ligut, Pembeli pun Rela Antri

Foto: Safari SidakatonFoto: Safari SidakatonLETAKNYA tersembunyi yakni diantara rindangnya pohon sawo, pohon pete cina, pohon mangga bacang dan belimbing. Namun kondisi itu tidak membuat kedai yang menyediakan berbagai kuliner betawi antara lain soto mie dan tauge goreng tersebut tak pernah sepi dari pelanggan.

Hampir setiap hari kedai yang berada di Jl Durian No 47 Jagakarsa, Jakarta Selatan tersebut selalu dijejali pelanggan.
Foto: Safari SidakatonFoto: Safari SidakatonItulah Kedai Soto Mie Ligut milik Amin Ligut yang tak pernah sepi dari pelanggan, terlebih saat liburan seperti Sabtu dan Minggu.

Saking ramainya hingga melebihi kapasitas sehingga tak aneh jika melihat beberapa pelanggan harus mengantri menunggu giliran. Dan, ini sering dialami oleh komunitas yang menjadi pelanggannya seperti komunitas otomotif dan sepeda gowes.

Diakui oleh Amin Ligut (58), kedai yang dikelolanya sejak tahun 2004 ini memang selalu ramai dikunjungi pelanggan. Dia sangat bersyukur karena hampir tiap hari dagangannya habis. Hal ini terjadi karena selain rasanya enak, harganya pun terjangkau. Dan, Amin selalu mengutamakan kualitas terutama untuk semua bahan bakunya seperti toge maupun mie sehingga adonan yang dihasilkan selalu lezat dan nikmat.

Baba saya memang pernah pesan, kalau mau dagang ikutin saya, entar yang beli bakalan kaya kutu,” kata Amin Ligut dengan bahasa Betawi yang medok menirukan ucapan ayahnya, Ligut. Maksud pesan itu, bumbu masakan yang digunakan benar-benar diperhatikan. Berkualitas dan masih segar. “Baba juga pesan,  harga jual makanan juga jangan terlalu mahal. Kasih nasi jangan kebangetan dikit,” ingatnya.

Amin Ligut (Foto: Safari Sidakaton)Amin Ligut (Foto: Safari Sidakaton)Harga jual berbagai kuliner di Kedai Soto Mie Amin Ligut memang tidak membuat kantong jebol. Setiap satu porsi ukuran mangkok besar dijual dengan harga relatif murah. Soto mie daging Rp 6000, soto daging kuah santan Rp 10.000, tauge goreng Rp 5.000 dan nasi Rp 3.000.  “Biar dah untung sedikit yang penting lancar,” tambahnya.
Foto: Safari SidakatonFoto: Safari Sidakaton 
Pernah Dijahili
Setiap hari Kedai Soto Mie Amin Ligut buka pukul 04.00 higga pukul 18.00. Diperkirakan menghabiskan 40 kg daging sapi dan 9 kg mie kuning. Sementara pada hari libur, jumlahnya bisa meningkat.

Mengingat kedainya tidak pernah sepi dari pelanggan, Amin Ligut mengaku pernah dijahili oleh orang yang tak suka dengannya.  Namun, Amin berusaha tenang dan santai tanpa tergubris oleh perbuatannya yang ingin menjatuhkan usahanya. Bahkan ada yang usil menanyakan padanya, “berguru”  kemana kok kedainya bisa laku keras? Dengan rendah hati Amin menuturkan, semua rejeki yang diperolehnya merupakan kehendak dari Allah SWT. “Yang penting kita bangun malam sholat, minta ridho sama Allah,” ungkapnya.

Jujur diakui oleh Amin, keberhasilannya menjual soto mie dan toge goreng didapat dari ayahnya yang bernama Ligut. Kala itu Ligut berjualan soto mie di seputar Jl Tanah Abang Jakarta Pusat. Memang dari sepuluh anak Ligut hanya Amin Ligut dan Anda Ligut yang meneruskan bisnisnya. Dan, saat ini Anda Ligut juga telah membuka kedai soto mie di Jl Sirsak Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Foto: Safari SidakatonFoto: Safari SidakatonPada awalnya, Amin Ligut menjajakan soto mie dengan berkeliling kampung yakni seputar Kampung Kandang (sekarang Ragunan), Kelapa Tiga dan Babakan. Amin berkeliling menjajakan soto mie dengan cara dipikul. Selain itu Amin juga kerap mangkal di SMP 49 Jagakarsa Jakarta Selatan.

Amin berjualan sejak masih berstatus bujangan hingga kini memiliki enam anak dan sembilan cucu. Ada satu anaknya yang bernama Amide yang meneruskan profesi Amin Ligut untuk berjualan soto mie betawi. Anak pertamanya tersebut bahkan telah membuka kedai di Jl Raya Jagakarsa I, Jakarta Selatan.

Agus, Modifikator Motor Chopper Bergaya Harley

Menggemari motor Harley Davidson, tapi keuangan belum mencukupi? Jangan langsung putus semangat, karena saat ini ada satu bengkel yang bisa mewujudkan keinginan dan impian itu!

Chopper rakitan Agus layaknya Harley davidson/ Foto: Safari TNOLChopper rakitan Agus layaknya Harley davidson/ Foto: Safari TNOL
Motor apapun jenisnya, baik bebek, sport atau scooter bisa dirubah menjadi layaknya Harley Davidson seperti yang Anda inginkan. Motor akan dimodifikasi sedemikian rupa sehingga berbentuk chopper menyerupai motor Harley Davidson dengan berbagai model dan aksesorisnya, seperti body dan ban berukuran besar serta stang yang tinggi dan nyentrik.

Bengkel yang bisa merubah segala jenis kendaraan roda dua menjadi chopper tersebut bernama Gladiator (Global Modifikasi Motor). Bengkel ini terletak di Jl Raya Pondok Rajeg, Cibinong atau posisi persisnya dekat Stasiun Pondok Rajeg dari arah Depok ke Cibinong.

Agus mengerjakannya sendiri...Agus mengerjakannya sendiri...Bengkel yang buka setiap hari dari pukul 08.00-23.00 WIB ini bisa mendesain, modifikasi dan membangun sepeda motor menjadi chopper, karena motor jenis ini tidak pernah ketinggalan zaman. Motor chopper di bengkel ini juga merupakan buatan tangan atau handmade sehingga bisa disebut karya seni yang tidak ternilai harganya.

Agus dan choppernya...“Dari Perang Dunia II hingga saat ini, motor chopper selalu eksis mengikuti zaman. Hal ini berbeda dengan motor musiman yang modelnya bisa ketinggalan zaman,” kata Agus Subagyo (33), pemilik bengkel Gladiator.

Agus memilih spesialis chopper, karena bentuk motor ini lebih elegan. Selain itu, pamor yang dimiliki motor chopper juga lebih tinggi dari pada motor musiman yang merupakan keluaran atau produksi pabrik. Model motor buatan pabrik yang diproduksi secara massal mungkin hanya bisa bertahan 2-3 tahun, setelah itu hilang. Sementara motor chopper yang merupakan karya seni bisa bertahan hingga puluhan tahun.

Motor yang dirubah menjadi chopper juga bisa membuat pamor pemiliknya meningkat. Apalagi jika motor chopper tersebut dibeli oleh penggemar atau kolektor yang tentu harga tawarnya akan lebih tinggi.



Cegah Limbah
Beragam chopper..Beragam chopper..Dalam membangun setiap motor standar menjadi chopper, Gladiator berbeda dengan bengkel lain yang kerap mendatangkan spare part dari luar negeri. Bengkel Gladiator menerapkan recycle atau daur ulang sehingga selalu menghindari limbah.

Bengkel ini lebih mengutamakan memanfaatkan benda-benda atau spare part dari kendaraan lain yang ada di Indonesia untuk disesuaikan dengan motor yang dibangun. Misalnya velg mobil bisa dimanfaatkan untuk velg motor chopper, besi rangka juga memanfaatkan besi yang ada. Sementara kalau memasukan spare part dari luar negeri, harganya akan lebih mahal dan membuat Indonesia menjadi sarang limbah dari negara-negara lain.

Terkait berapa ongkos untuk membangun satu motor standar menjadi chopper, Agus mengungkapkan hal tersebut tergantung kerumitan. Biasanya ongkos yang diperlukan untuk membangun satu motor chopper dari kisarannya dari Rp 5 – 28 juta, bahkan bisa tanpa batas.
“Karena memodifikasi motor tidak ada harga pasaran. Bahkan ongkosnya bisa unlimited,” papar lelaki kelahiran Bojonegoro, 16 April 1977 ini.


Jiwa Seni
Bernilai seni...Bernilai seni...Mengenai kepiawaiannya memodifikasi segala jenis motor menjadi chopper, ayah satu anak ini mengungkapkan, dirinya bisa memodifikasi karena jiwa seni yang mengalir. Sebelumnya Agus Subagyo dikenal sebagai pelukis sketsa wajah. Karya lukisannya kerap dipesan oleh berbagai kalangan seperti pejabat dan pengusaha.

Namun minatnya pada seni lukis ditinggalkannya mengingat persaingan dalam seni lukis semakin ketat.  Ia pun memilih otomotif untuk menyalurkan hobinya pada seni desain. Terlebih ia tertarik pada otomotif  karena sejak lama sudah mengidolakan motor Harley Davidson.

“Otomotif yang saya tekuni juga tidak jauh dari karya seni. Karena setiap saya membangun motor tidak pernah menjiplak karya orang lain. Itu merupakan perbuatan tidak kreatif,” ujar ayah dari Esa Nafisa Subagyo (5), hasil pernikahannya dengan Nuryani, meyakinkan.

Inisial G selalu ada di rakitan Agus...Inisial G selalu ada di rakitan Agus...Terkait dengan kata Gladiator yang menjadi nama bengkelnya, Agus menuturkan kata 'Gladiator' memiliki filosofi. 'Gladiator' adalah sosok ksatria yang tangguh dan ketangguhan dari gladiator tersebut ingin diaplikasikan ke bengkelnya. Ia berharap motor chopper yang dibuatnya setangguh ksatria gladiator.

Awalnya singkatan Gladiator yang menjadi nama bengkelnya adalah Gila Modif Anak Motor. Namun, agar semua jenis motor bisa masuk, kata 'gila' pun berganti menjadi 'global' agar lebih umum. Bukan hanya tertarik pada sosok gladiator, simbol gladiator berupa helm gladiator yang menyerupai huruf G juga ditempelkan pada setiap motor yang dibuat chopper. 

Logo gladiator ditempatkan pada penutup mesin atau rantai yang berada disamping kiri atau kanan kaki. Selain itu, untuk menunjukkan perbedaan dengan bengkel lain maka setiap standar motor chopper juga dibentuk menyerupai pisau komando atau bayonet. “Saya berikan pisau komando di setiap standar karena dulu saya dipanggil Rambo,” jelasnya bangga.

Kamis, 24 Maret 2011

Konsultasi Sebelum Membeli di Bikebike Rock Your Bike

Bikebike Rock Your Bike, toko dan bengkel sepeda fixie yang memberikan layanan spesial.

Foto: Safari Sidakaton/TNOLFoto: Safari Sidakaton/TNOLSaat ini memang banyak toko sepeda yang khusus menjual sepeda fixie. Namun hanya sedikit toko yang memberikan pelayanan yang maksimal seputar sepeda tersebut. Di antara yang sedikit itu adalah toko sepeda fixie yang bernama Bikebike Rock Your Bike, yang terletak di Jalan Tebet Dalam II No. 20 RT. 006/01 Jakarta Selatan.

Posisi tokonya berada di depan Balai Sudirman, atau masuk ke Jalan Tebet Dalam II, di sebelah Gedung Gajah. Jarak antara Gedung Gajah dengan toko sekitar 200 meter, dan tokonya berada di sebelah kiri.

Toko Bikebike Rock Your Bike memang baru buka pada awal tahun 2011. Namun karena memberikan pelayanan yang maksimal, maka toko sepeda yang setiap hari buka ini selalu ramai dikunjungi pelanggan. Layanan maksimal tersebut di antaranya adalah dengan memberikan konsultasi secara gratis kepada pelanggan atau calon pembeli.
Foto-foto: Safari Sidakaton/TNOLFoto-foto: Safari Sidakaton/TNOL
“Jadi kita tidak hanya menjual sepeda. Kita juga menerima konsultasi seputar sepeda fixie agar pelanggan puas,” kata Rifqie Rodiaz.

Dengan memberikan konsultasi, sambung Rifqie, maka pihaknya tidak menjual sepeda secara sembarangan. Dalam konsultasi tersebut, klien bisa mendapatkan informasi apa pun, termasuk part, aksesoris, dan lainnya, seperti misalnya, apa saja yang diperlukan dalam sepeda fixie tersebut. Bahkan jika dalam konsultasi tersebut, ternyata akhirnya klien tidak berniat membeli, maka hal tersebut tidak menjadi masalah. Justru hal itu menjadi pendorong agar bengkelnya tetap bisa memberikan pelayanan yang terbaik untuk klien lainnya.

Foto: Safari Sidakaton/TNOLFoto: Safari Sidakaton/TNOL“Dengan memberikan konsultasi, juga akan membuat hubungan baik dengan klien jadi tetap terjaga,” jelasnya.

Dalam konsultasi, biasanya klien ditanya apakah ingin membeli secara fullbike atau rakitan. Jika rakitan, maka akan disodorkan form yang isinya nama-nama part apa saja yang dibutuhkan, seperti frame, velg, pedal, rantai, stang, lampu, helm, pompa dan lainnya. Untuk bisa memilah-milah part tersebut, karena menyangkut budget, maka form tersebut boleh dibawa pulang, untuk dipelajari atau diotak-atik pemilihan partnya agar cocok dengan budget yang dimiliki.

Foto: Safari Sidakaton/TNOLFoto: Safari Sidakaton/TNOLDi toko ini, berbagai merk frame seperti Solois, Evolution, Origin/8, VISP dan PCO tersedia, dan dengan harga yang relatif terjangkau. Bikebike Rock Your Bike memang melayani penggemar sepeda fixie dari kelas menengah ke bawah. Maka tidak heran kalau di antara frame tersebut dijual dengan harga kisaran Rp 2,5 – 3 juta.

“Tapi toko ini juga menjual frame fixie untuk masyarakat menengah ke atas yang harganya mencapai Rp 12 juta,” ujar Rifqie berpromosi.

Melayani Airbrush
Foto: Safari Sidakaton/TNOLFoto: Safari Sidakaton/TNOLSelain melayani penjualan sepeda fixie, toko yang dimiliki oleh empat orang owner ini, yakni Rifqie Rodiaz, Rizka Elazar, Ricko Pahlevi dan Dede Irvan, juga melayani perbaikan atau workshop. Workshop ini letaknya agak di belakang took, yang menempati ruangan sebelah kanan.

Jika di toko ditangani oleh Dani, maka workshop ditangani oleh Onge, sebagai mekanik. Di workshop tersebut, selain melayani berbagai kerusakan sepeda fixie, juga melayani pengecatan ulang atau repaint bagi penggemar sepeda fixie yang hobi dengan gambar-gambar unik, seperti super hero, batik, atau yang lainnya.

Bagian pengecatan ini ditangani oleh Toto Haryanto, atau biasa disapa Tokri alias Toto Kribo. Harga untuk pengecatan ulang satu set full bisa mencapai Rp 300 sampai 500 ribu, tergantung tingkat kesulitannya. Sementara untuk per partnya, seperti velg, atau lainnya, harganya Rp 75 ribu.
“Motif batik harganya Rp 800 ribu,” ujar Tokri.

Latihan Menyelam Buat Forwahub di Lakespra Saryanto

IMG_4396COVERIMG_4396COVERSEPULUH wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Perhubungan (Forwahub) mengikuti pelatihan dasar menyelam di kolam renang Lembaga Kesehatan Penerbangan dan Ruang Angkasa (Lakespra) Saryanto, Jakarta, Selasa (22/3). Pelatihan menyelam ini merupakan ajang penyegaran bagi wartawan Forwahub yang selama ini meliput seputar kegiatan di Kementerian Perhubungan.

Foto : Safari SidakatonFoto : Safari Sidakaton



Selain wartawan Forwahub, sejumlah pegawai Kementerian Perhubungan juga mengikuti pelatihan menyelam yang berlangsung selama dua jam tersebut. Diantara pegawai Kementerian Perhubungan yang mengikuti pelatihan menyelam adalah Bambang S Ervan, Kapuskom Publik Kementerian Perhubungan dan J Barata, pelaksana harian Puskom Publik Kemenhub.

Sebelum menyelam, para peserta mengikuti tes kesehatan seperti detak jantung, tekanan darah dan telinga. Selanjutnya peserta mengikuti teori-teori dasar tentang menyelam seperti breathing underwater, regulator clearing, mask clearing, hovering dan buddly.Setelah mengikuti teori tentang menyelam sekitar setengah jam peserta langsung mengikuti praktek menyelam yang dibimbing langsung oleh instruktur yang berlisensi internasional. Mengingat pelatihan menyelam ini masih terbilang baru dan  pertama diikuti, maka banyak diantara wartawan yang masih takut ketika menyelam.

Foto : Safari SidakatonFoto : Safari SidakatonBambang S Ervan, Kapuskom Publik Kementerian Perhubungan mengatakan, pelatihan menyelam yang diikuti wartawan Forwahub merupakan salah satu bentuk  mengenalkan wisata bahari yang ada di Indonesia. Dengan pelatihan menyelam ini maka wartawan bisa memotret segala keindahan alam dasar laut.

“Pelatihan menyelam yang diselenggarakan Kemenhub juga untuk menjalin kerjasama dengan Forwahub,” kata Bambang S Ervan.

Foto : Safari SidakatonFoto : Safari SidakatonDengan mengikuti pelatihan menyelam, sambung Bambang, maka wartawan juga bisa tergabung dalam Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI). Oleh karena itu pelatihan menyelam kali ini akan dilanjutkan pada tahap selanjutnya agar wartawan bisa memenuhi syarat sebagai penyelam yang profesional. “Pelatihan akan ditambah pada waktu mendatang agar wartawan bisa memenuhi syarat sebagai penyelam,” tandasnya.


Lakespra Scuba Diver Club
Foto : Safari SidakatonFoto : Safari SidakatonLakespra Scuba Diver Club adalah salah satu tempat pelatihan menyelam yang ada di Indonesia. Pelatihan menyelam ini terletak di Jl MT Haryono Kav 45 Jakarta Selatan. Untuk bisa menguasai teknik dasar menyelam cukup membayar tarif sebesar Rp 500 ribu. Dengan tarif tersebut maka yang tertarik dengan dunia menyelam sudah dapat mengusai teknik menyelam dengan alat scuba.

Foto : Safari SidakatonFoto : Safari SidakatonPelatihan akan dibimbing oleh instruktur selama berlisensi internasional sehingga dalam tempo satu hari akan mengusai ketrampilan selam dasar. Peserta yang mengikuti pelatihan menyelam akan mendapat materi kelas (pengenalan seputar dunia selam) dan materi praktek dengan alat scuba.


Lakespra Scuba Diver Club memiliki kelebihan dibandingkan dengan kursus diving yang lain. Karena peserta yang mengikuti pelatihan menyelam di Lakespra Scuba Diver Club akan didampingi oleh dokter dan perawat. Jika terjadi Decompression Sickness maka fasilitas Hiperbarik chamber akan diberikan secara gratis. Adapun fasilitas yang diberikan kepada peserta adalah alat scuba seperti BCD, Regulator, Tank, Masker, Fin, Sorkel, Sertifikat dan Wing Scuba serta Diktat pelajaran Menyelam tingkat pemula.

Rabu, 23 Maret 2011

Mak Gambreng, Bangga 60 Tahun Jualan Pecel

Setia pada profesi atau karena tiada kesempatan lain? Tapi yang penting, ia bisa hidup.

Mak Gambreng memijit penumpang (Foto: Istimewa)Mak Gambreng memijit penumpang (Foto: Istimewa)KERETA Api Ekomomi Tegal Arum sepertinya sudah menjadi tambatan hati bagi perempuan sepuh ini. Betapa tidak, hampir 60 tahun Wastiyah alias Mak Gambreng (75) mengais rejeki di kereta api jurusan Stasiun Kota-Tegal ini dengan berjualan pecel. Bahkan kini, dua anaknya, Wastiah dan Satiyah mengikuti jejaknya sebagai pedagang pecel.

Namun, kalau Satiyah cukup berjualan di rumah, Wastiah justru mengikuti jejak ibunya, berdagang di kereta.
Biasanya jika kereta api dari Tegal menuju ke Stasiun Kota Jakarta maka Mak Gambreng akan naik dari Stasiun Haurgeulis dan jika dagangannya habis akan turun di Stasiun Karawang. Sementara jika kereta api dari Stasiun Kota Jakarta menuju ke Tegal maka Mak Gambreng akan naik dari Stasiun Karawang dan turun di Stasiun Haurgeulis.
Mak Gambreng mengolah pecel (Foto: Istimewa)Mak Gambreng mengolah pecel (Foto: Istimewa)
Habis atau tidak dagangan pecelnya maka Mak Gambreng akan turun di Stasiun Haurgeulis. Dan, Mak Gambreng harus beristirahat sehingga esok harinya bisa berjualan kembali agar penumpang kereta Tegal Arum bisa menikmati dagangannya keesokan harinya.

Menurut Mak Gambreng semua jenis dagangan yang dijualnya yang memasak adalah anak pertamanya yang bernama Kastiah, dan Mak Gambrenglah yang siap menjajakannya di kereta api. Biasanya Mak Gambreng sudah siap di stasiun sekitar pukul 09.00 dan kembali ke rumah sekitar pukul 20.00 WIB.

“Dulu yang masih memang saya, tapi sekarang anak saya karena jam 10 kan kereta dari Tegal sudah datang di stasiun,” kata Mak Gambreng dengan logat Cirebonan-nya.

Bagi penumpang kereta yang acap pulang pergi Jakarta-Tegal, keberadaan Mak Gambreng sudah tak asing lagi. Bahkan bagi yang terbiasa mengkonsumsi pecel Mak Gambreng pasti akan merindukannya.

Bangga Anak Gemuk
Stasiun kereta api (Foto: Istimewa)Stasiun kereta api (Foto: Istimewa)Mak Gambreng berjualan sejak usia 15 tahun atau usai melahirkan anak pertamanya, Kastiah. Mak Gambreng menuturkan, walaupun sudah puluhan tahun berjualan pecel namun belum banyak materi yang berhasil dikumpulkan. Maklum, keuntungan yang didapat seharinya berkisar Rp 75.000 dari modal Rp 200.000.

Kediamannya pun masih berupa rumah ala kadarnya, tidak seperti tetangga lainnya yang bentuk rumahnya sudah mewah dan lux. Anak-anaknya juga tidak ada yang menempuh pendidikan tinggi. Paling tinggi pendidikan tertinggi anak-anaknya hanya sekolah dasar (SD).

Saat ini Mak Gambreng memiliki 10 anak dari hasil pernikahannya dengan Tasman yang bertugas menjadi Ketua Rukun Tetangga (RT) di kampungnya. Sepuluh anak tersebut terdiri dari tujuh perempuan dan tiga laki-laki. Anak pertama dan kedua yang bernama Kastiah dan Satiah yang mengikuti jejaknya berjualan pecel. Sedangkan lainnya, memiliki usaha lain kecil-kecilan dan ada juga yang menjadi buruh.
Meski banyak menghasilkan anak, Mak Gambreng merasa senang. Karena sepuluh anak-anaknya lahir normal dan sehat. Bahkan saat ini postur tubuh anak-anaknya besar-besar seperti layaknya orang yang serba berkecukupan. “Anak-anak saya gede-gede semuanya dan sehat,” tegasnya.

Jadi tukang pijat
Pecel Mak Gambreng (Foto: Istimewa)Pecel Mak Gambreng (Foto: Istimewa)Selain sebagai tukang pecel ternyata Mak Gambreng juga bisa memijat, maka jika ada yang ingin memanfaatkan jasanya, dia pun bersedia. "Lumayan untuk tambahan," katanya. Bahkan, jasanya ini pun telah ditawarkan di kereta api dan beberapa orang telah mengenalnya.

Awalnya, memang secara tak sengaja yakni seorang penumpang mendadak pingsan. Mak Gambreng langsung menolong dengan memijat-mijat tubuhnya, ternyata tak berapa lama penumpang itu sadar, ternyata dia kelelahan.
Ongkos untuk memijat serelanya tergantung keikhlasan dari penumpang.

Ia tidak memasang tarif. “Terserah mau ngasinya. Saya tidak mematok untuk tarif pijat,” tandasnya.
Nah, bagi Anda yang ingin merasakan lezatnya pecel dan menikmati  sensasi pijatan dari tangan Mak Gambreng, cobalah untuk naik kereta api Tegal Arum. Dijamin, dua kenikmatan itu bisa didapat secara bersamaan.

Selasa, 22 Maret 2011

Hujan Deras Iringi Pernikahan Anggota STFC Laka-laka

Foto: Safari SidakatonFoto: Safari SidakatonSABTU malam (19/3), menjadi hari istimewa bagi Nur Lilis Adhe Kartini, anggota Sidakaton Tegal Facebook Club (STFC) Laka-laka. Malam itu ba’da magrib, Nur Lilis Adhe Kartini mengakhiri masa lajangnya dengan menerima lelaki pujaan hatinya, Agus Lani, dari Pekalongan Jawa Tengah untuk menjadi suaminya.

Foto: SafariFoto: SafariBertempat di kediaman Syahroni bin Redja Dulkanan, yang terletak di Jl Singayuda Gg Sida Damai No 2 Rt 01/03 Sidakaton Dukuh Turi Tegal Jawa Tengah, pasangan Agus Lani dan Nur Lilis Adhe Kartini melangsungkan proses akad nikah. Syahroni bin Redja Dulkanan merupakan kakak pertama Nur Lilis Adhe Kartini.

Sejumlah tokoh agama dan masyarakat pun menyaksikan proses akad nikah yang dilanjutkan dengan acara Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut. Diantara tokoh agama yang hadir adalah Habib Mukdor Assegaf dari Pemalang, Ustadz Nasrudin dari Tegal dan Ustadz Ali Wardana dari Jakarta.

Foto: Safari SidakatonFoto: Safari SidakatonBertindak sebagai penghulu Habib Mukdor Assegaf, proses akad nikah belangsung penuh khidmat dengan menggunakan bahasa Arab. Usai ijab kabul yang berlangsung beberapa menit dilanjutkan dengan diiringan musik hadroh Sistudorul Huda dari Pekalongan.

Foto: Safari SidakatonFoto: Safari SidakatonHujan Deras
Ada kejadian aneh dalam proses ijab yang berlangsung sekitar lima menit tersebut. Fenomena alam seakan-akan mengiringi proses akad nikah antara Agus Lani-Nur Lilis Adhe Kartini.

Saat Agus Lani mengucapkan ijab Kabul dihadapan penghulu dan tokoh masyarakat tiba-tiba hujan deras terjadi.
Padahal sebelumnya langit sangat cerah. Bulan purnama juga tampak terlihat menyembul dari sisi timur. Tidak terlihat tanda-tanda awan berkumpul untuk menurunkan air hujan, namun tanpa disangka-sangka tiba-tiba hujan deras langsung turun dari langit ketika Agus Lani mengucapkan ijab kabul.
 
Foto: Safari SidakatonFoto: Safari SidakatonAkibatnya banyak warga yang menyaksikan proses akad nikah harus berlindung dari guyuran air hujan dengan memasuki tenda. Anehnya hujan reda tersebut tidak berlangsung lama hanya sekitar lima menit. Sebab usai ijab kabul diucapkan Agus Lani dalam bahasa Arab dan dinyatakan sah oleh para saksi dan hadirin. Tiba-tiba hujan langsung mereda dan berhenti sama sekali.

 Menanggapi kejadian aneh tersebut, Habib Muhdor mengatakan, turunnya hujan deras secara tiba-tiba merupakan berkah bagi pasangan pengantin. “Ini menjadi keberkahan bagi Agus Lani dan Nur Lilis Adhe Kartini. Sepertinya alam memberkahi proses akad nikah ini,” kata Habib Mukdor Assegaf.

STFC Laka-laka adalah komunitas dunia maya warga Sidakaton Tegal. Dengan STFC Laka-laka warga Sidakaton yang berada diberbagai daerah baik dalam dan luar negeri bisa bersilaturahmi.  Saat ini anggota STFC telah  tercatat sebanyak 391 orang. Anggota STFC Laka-laka memiliki beragam profesi dan latar belakang seperti pelajar, mahasiswa, pengusaha, pegawai dan karyawan.

Jumat, 18 Maret 2011

Walikota Syahrul Effendi, Rajin Bersepeda ke Kantor

Pak Walikota yang satu ini begitu mencintai sepeda. Saking 'kesengsemnya' sampai-sampai ke kantor pun ia tak sungkan untuk menggenjot agar bisa menikmati asyiknya bersepeda di Jakarta.

Syahrul Effendi/ Foto2 Novri TNOL Syahrul Effendi/ Foto2 Novri TNOL
BAGI Syahrul Effendi, Walikota Jakarta Selatan, bersepeda merupakan kewajiban, makanya seminggu dua kali yakni Selasa dan Jumat, ia selalu menggenjot sepeda dari rumahnya di Jl Citayam ke kantornya di Jl Pangeran Antasari, Jakarta Selatan. Selain menggenjot sepeda itu sehat, bersepeda juga mampu membantu mengurangi polusi.

Saat dijumpai  di kantornya, Syahrul baru saja tiba dengan sepeda idolanya yang digenjotnya dari rumah. Orang nomor satu di Jakarta Selatan ini nampak terlihat sangat segar dan ceria. Dan, yang penting dari semua itu adalah, ia merasa sehat dan bugar.

Syahrul Effendi selalu ceria Syahrul Effendi selalu ceria Bagi Syahrul, menggunakan sepeda sudah tidak asing lagi. Pasalnya  sejak masih duduk di bangku sekolah dasar, ia sudah naik sepeda dari rumahnya ke sekolah. Menggunakan sepeda juga dilanjutkan ketika duduk di SMP dan SMA.

Bahkan  ketika kuliah di Univesitas Jayabaya pun ia kerap menggunakan sepeda. “Banyak manfaat ketika mengunakan sepeda, selain bisa menyehatkan badan, juga bisa mengurangi emisi dan polusi udara,” tegasnya.

Agar penggunaan sepeda bisa lebih memasyarakat, maka ketika menjabat Walikota Jakarta Selatan, lelaki ramah ini langsung mencanangkan program car free day. Pada awalnya yang memanfaatkan car free day hanya sekitar 200 pengguna sepeda. Namun seiring berjalannya waktu dan merasakan manfaatnya, kini pengguna sepeda di Jakarta telah mencapai ribuan orang.

Syahrul Effendi terus berjuang untuk jalur khusus sepeda Syahrul Effendi terus berjuang untuk jalur khusus sepeda Bagi peraih penghargaan Wibawa Seroja Nugraha Lemhanas RI tahun 2008 ini, sepeda sudah menjadi alat transportasinya, tak heran berbagai jenis sepeda telah ia miliki. Tercatat sedikitnya ada sekitar 30 jenis sepeda dari yang konvensional hingga modern tertata rapi di rumahnya. Sepeda-sepeda tersebut diantaranya berjenis onthel, MTB dan sepeda lipat. “Saya menikmati hampir semua sepeda, lain jenis lain rasanya. Bersepeda itu tidak hanya gowes saja tapi juga menikmati,” pungkasnya.

Jalur Khusus Sepeda
Bagi komunitas sepeda maupun masyarakat lain, sosok lelaki berkumis tebal yang kini juga menjabat Ketua Dewan Pengurus Pusat KSI (Komite Sepeda Indonesia), sudah tak asing lagi. Maklum, keterlibatannya dalam hal genjot menggenjot sepeda sudah tak asing lagi. Bahkan ketenarannya semakin bertambah, ketika ayah empat anak ini akan membuat jalur khusus sepeda dari Taman Ayodya hingga Blok M. Memang hanya berjarak 1,5 km namun setidaknya itu sudah merupakan cikal bakal  jalur khusus sepeda yang pernah ada di Indonesia.

Naik sepeda itu aman dan nyaman! Naik sepeda itu aman dan nyaman! “Itu cikal bakal. Karena nanti kita juga akan mengusulkan jalur khusus sepeda di bantaran sepanjang Jl Tol Cililitan – Tj Priok,” ujar Syahrul.

Maket jalur khusus sepeda di bantara jalan tol Cililitan-Tj Priok telah dibuat oleh teman-temannya dan akan melibatkan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Selain itu, bersama dengan timnya, ia juga mencari jalan-jalan mana saja di Jakarta yang berpeluang untuk dijadikan sebagai jalur khusus sepeda.

“Lima tahun terakhir perkembangan penggunaan sepeda di Jakarta sudah sangat luar biasa. Diawali dari onthel, car free day dan langit biru. Ini perlu didukung karena dapat mengurangi penggunaan sepeda motor,”  papar lelaki kelahiran Bukit Tinggi, 17 Nopember 1957 ini.

Syahrul Effendi Syahrul Effendi Saat ini jumlah pengguna sepeda di Jakarta sudah mencapai 40.000 orang. Bila gerakan sepeda terus dikembangkan maka lebih dari 20.000 sepeda motor tidak terpakai. Dengan demikian maka emisi karbondioksida dari pembakaran BBM bisa berkurang. Oleh karena itu gerakan bersepeda mempunyai kontribusi yang besar terhadap lingkungan khususnya polusi dan penghematan BBM.

Untuk mendukung hijaunya lingkungan berbagai program KSI pun telah dicanangkan dan digulirkan. KSI sendiri merupakan wadah berhimpunnya komunitas sepeda di Indonesia yang mempunyai program memperjuangkan hak-hak bersepeda, memperjuangkan agar pemerintah daerah seluruh Indonesia membuat jalur sepeda, membuat car free day (hari bebas kendaraan bermotor), dan memperjuangkan hak pesepeda bisa difasilitasi dan dilindungi sebagaimana sesuai Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Fasilitasi Pengguna Sepeda
Saat ini program KSI yang telah mendapat dukungan penuh dari Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo adalah Goes to School. Goes to School adalah program penggunaan sepeda bagi pelajar untuk menuju ke sekolah. Goes to School juga salah satu gerakan untuk mengurangi kemacetan di Jakarta yang sudah semakin parah. Program Goes to School dicanangkan karena sepeda merupakan alat transportasi yang sudah dikenal hampir seluruh anak Indonesia.

Selain itu naik sepeda juga sudah menjadi budaya Indonesia baik di perkotaan maupun di pedesaan. Oleh karena itu mendapatkan rasa aman dan nyaman adalah hal yang sangat penting mengingat banyak pengguna jalan yang masih diskriminasi terhadap pesepeda. Padahal sepeda pun termasuk angkutan kendaraan yang mempunyai hak di jalan raya.

“Untuk kenyamanan inilah  maka dibuat jalur khusus sepeda. Karena sepeda adalah angkutan ramah lingkungan yang punya kontribusi terhadap pengurangan emisi. Saya berharap masyarakat pengguna sepeda motor untuk bertoleransi, karena sekarang pengguna kendaraan bermotor masih kurang respon padahal sepeda merupakan alat transportasi yang ramah lingkungan. Undang-undang juga mengatur agar penggunaan sepeda yang perlu difasilitasi,” ujarnya.
 

Tokri, Sang Pengecat Airbrush Fixie

Menguasai teknik pengecatan Airbrush dengan baik, Tokri pun menjadi rujukan pecinta Fixie. Ide kreatifnya tertuang dalam beragam motif dan tema yang menarik.    

Tokri dan kreasi pengecatan airbrush pada frame sepeda Fixie/ Foto: Safari TNOLTokri dan kreasi pengecatan airbrush pada frame sepeda Fixie/ Foto: Safari TNOLBUAH jatuh tidak jauh dari pohonnya. Pepatah itu sepertinya cocok untuk Toto Haryanto (25). Apa sebab, karena ayahnya juga piawai melukis dan menguasai teknik pengecatan. Lelaki yang akrab disapa Tokri atau Toto Kribo ini pun mewarisi keahlian sang ayah. Uniknya, ia mampu melakukan berbagai pengecatan termasuk sepeda Fixie dengan teknik airbrush. 

Keahlian Tokri yang pernah kuliah di Universitas Trisakti dan Inter Study jurusan desain grafis ini berawal ketika masih duduk di bangku SMP. Tokri diberikan tugas oleh Suharyono (54), ayahnya untuk mengecat tangki sepeda motor. Saat itu, hasilnya sangat luar biasa karena tangki motor tersebut bisa mengkilap layaknya baru.

Serius mengecat...Serius mengecat...Merasa berhasil menjalankan tugas dengan baik, maka ketika duduk di bangku SMA, Tokri diberikan tugas lagi untuk mengecat sepeda motor secara keseluruhan.

Tercatat sudah delapan sepeda motor yang berhasil di cat oleh Tokri secara baik. Sementara untuk sepeda Fixie jumlahnya sudah mencapai puluhan. Biasanya tema yang kerap dikerjakan untuk menjadi motif di sepeda fixie adalah super hero, seperti Superman, Batman, Transformers, klub sepakbola, desain taksi, free hand dan motif batik. Semua motif itu dikerjakan hanya seorang diri tanpa bantuan siapapun.

Bagi Anda yang ingin sepeda Fixie-nya tampil beda dengan berbagai motif, bisa memperoleh jasa Tokri ini di workshop Bikebike Rock Your Bike yang terletak di Jl Tebet Dalam II No 20 Jakarta Selatan. Di workshop ini, selain bisa mendapatkan gambar juga bisa memperbaiki sepeda Fixie jika terjadi masalah atau kerusakan.

Tokri beraksi freestyle..Tokri beraksi freestyle..Menurut Tokri, teknik airbrush memang bisa membuat keinginan seseorang terhadap suatu bentuk teraktualisasi di sepeda Fixie. Misalnya, jika mengidolakan klub sepakbola Manchester United (MU), maka segala hal yang berkaitan dengan simbol club sepakbola Inggris tersebut bisa dilekatkan. Baik di frame, velg atau stang sepeda Fixie.

Tidak itu saja, berbagai gambar bendera yang ada di dunia ini juga bisa diaplikasikan di sepeda Fixie. Bahkan, motif batik yang menjadi kebangsaan Indonesia karena telah diakui PBB sebagai warisan budaya juga bisa dilekatkan di sepeda Fixie. Pokoknya segala gambar atau tema sesuai keinginan yang menjadi pujaan seseorang bisa digambarkan di sepeda Fixie.

Ketelitian menjadi perhatian utama..Ketelitian menjadi perhatian utama..“Sekarang kan banyak sepeda Fixie yang catnya polos. Kalau mau beda diantaranya dengan pengecatan airbrush,” kata lelaki kelahiran Malang, 16 Juni 1986 ini terkait adanya penggemar sepeda Fixie yang meminta pengecatan ulang dengan airbrush kepadanya.

Mengenai biaya untuk pengecatan dengan airbrush, Tokri menuturkan, hal itu tergantung tingkat kesulitan dalam pengerjaannya. Jika semakin sulit maka ongkosnya semakin mahal. Namun, untuk pengecatan frame ongkosnya mencapai Rp 300-500 ribu. Sedangkan untuk motif batik yang desainya sulit sehingga memerlukan keahlian khusus tarifnya bisa mencapai Rp 800 ribu. Sementara jika pengecatan untuk bagian part tertentu seperti stang, maka tarifnya mencapai Rp 75 ribu.

Alat-alat yang digunakan untuk mengecat... Alat-alat yang digunakan untuk mengecat... Siapa saja yang menggemari sepeda Fixie bisa tampil trendy dengan berbagai motif. Tokri mengatakan, selain kalangan biasa, ada juga diantaranya selebritis yang datang ke workshop-nya untuk pengecatan ulang sepeda Fixie-nya.

“Indra Birowo pernah datang tapi belum sampai direalisasikan,” ujar lelaki yang bisa melakukan akrobatik dengan sepeda atau freestyle  meyakinkan.

Dan, sebagai seorang yang ahli mengecat sepeda Fixie dengan teknik airbrush, Tokri mengungkapkan ada kepuasan batin yang bisa dirasakan ketika berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik. Apalagi jika klien merasa puas dan senang dengan hasil karyanya.

“Itu kepuasan batin yang tidak terkira. Makanya, semboyan saya adalah klien tersenyum maka saya akan tersenyum,” jelasnya juga dengan tersenyum.